Rabu, 12 Januari 2011

Arti Sebuah Perbedaan Keyakinan Melalui Kacamata Saya

Banyak sekali kasus di sekitar kita yang melibatkan perbedaan agama. Pelarangan tempat ibadah umat Kristiani di sebuah komplek perumahan. Penggunaan atribut upacara seperti patung, dupa, dll yang dianggap syirik. Umat moslem dilarang memberikan ucapan selamat kepada umat bergama yang lain. Dan yang belum lama terjadi di Mesir tentang bom mobil di malam natal.

Mengapa semua ini harus terjadi??

Apabila kita telaah kata "agama" berdasarkan bahasa Jawa, dapat diartikan sebagai "ageman" yaitu pakaian. Apa maksudnya?
Tidak beda dengan arti pakaian seperti biasanya, sesuatu yang digunakan untuk melindungi diri kita (dari panas, dingin, debu, dll). Apapun pakaiannya, asalkan sopan, bersih, dan dapat melindungi diri debu-debu dan kotoran, tidak menjadi masalah bukan??
Begitu pula dengan agama, kita dilindungi dari panasnya dan dinginnya dunia, dan dilindungi dari segala yang buruk (tapi juga tergantung pada pribadi masing-masing). Apapun agamanya, asalkan memiliki tujuan yang sama yaitu Kepada Tuhan semata, bagaimanapun ritual keagamaannya, saya rasa hal ini tidak menjadi masalah.

Agamamu agamamu, agamaku agamaku, tapi Tuhan kita Sama, Tuhan kita Satu! 

Saudara2ku,,marilah kita berpikir terbuka..
Jangan memandang suatu hal dari satu sisi saja..

Sebagai contoh, Anda tau masakan rawon kan? Warnanya hitam dan dilumuri lemak2 daging. Bagi orang yang belum pernah merasakan mungkin akan bertanya2 dan akan sedikit berpikiran bahwa hal itu menjijikan (makanan kok warnanya item y??). Namun setelah kita mencobanya ternyata rasanya nikmat sekali, tidak seperti dalam pandangan Anda sebelumnya.

Saya adalah seorang muallaf,,yang bagaimanapun juga merasakan dua agama berbeda. Paling tidak saya sudah mengetahui "agama" dari dua sudut pandang berbeda. Semua pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula agama. Janganlah kita menganggap agama kita yang paling benar dan baik, agama lain tidak. Atau, hanya pengikut agama kita saja yang masuk surga, umat agama lain tidak. Hal ini saya anggap sebagai suatu hal yang wajar karena mungkin Anda sejak lahir hanya mendalami satu agama saja (bukan berarti kita harus memeluk semua agama, tapi paling tidak kita selayaknya agam lain). Buanglah jauh2 pikiran itu,,jangan pernah ada di benak Anda!

Tidak ada manusia yang berhak menghakimi seseorang, apalagi menghakimi bahwa perbuatan seseorang adalah dosa atau tidak, karena semua itu hanya wewenang Tuhan semata, Allah SWT..

1 komentar:

Entri Populer